Jumat, 15 November 2013

Senin, 21 Oktober 2013

Pilihan Kata (Diksi)

Biasanya orang membuka kamus untuk mengetahui arti sebuah kata, cara penulisannya, atau cara-cara melafalkannya. Akan tetapi, banyak juga orang yang menginginkan lebih dari itu. Mereka ingin menemukan kata tertentu untuk mengetahui pemakaiannya secara tepat. Sudah barang tentu seorang pembicara atau seorang penulis akan memilih kata yang "terbaik" untuk mengungkapkan pesan yang akan disampaikan. Pilihan kata yang "terbaik" adalah yang memenuhi syarat (1) tepat (mengungkapkan gagasan secara cermat), (2) benar (sesuai dengan kaidah kebahasaan), dan (3) lazim pemakaiannya. Berikut ini adalah contoh pemilihan kata yang tepat.
  1. Sidik tidak mau lagi mendengarkan kata-kata temannya yang sudah terbukti suka membual. Ia mengacuhkan janji-janji yang diobral temannya itu dan menganggapnya angin lalu.
  2. Pingkan sangat senang mendengar kabar itu dan ia berkilah kepada teman-temannya dengan bangga "Ternyata saya lulus".
Jika dilihat konteksnya, dalam kalimat (1) itu kata mengabaikan lebih tepat dari pada mengacuhkan yang berarti 'memperhatikan' dan pada kalimat (2) kata berkata lebih tepat daripada berkilah yang maknanya 'berdalih'. Pilihan kata yang tidak benar dapat dicontohkan seperti yang berikut ini.
  1. Polisi telah berhasil menangkap pelaku pengrusakan gedung sekolah itu.
  2. Kedua remaja itu telah lama saling menyinta.
Kata pengrusakan dan menyinta bukanlah kata yang berbentuk secara benar. Bentuk yang benar adalah perusakan dan mencinta. Kata meninggal adalah kata yang baku di samping kata mati dan wafat. Akan tetapi, ketiganya memiliki kelaziman pemakaian masing-masing. Perhatikan pemakaiannya berikut ini.
  1. Petugas rumah sakit menyerahkan surat kematian yang menerangkan bahwa ayah saya telah meninggal setelah operasi yang gagal itu.
Dalam hal itu tentu tidak lazim digunakan istilah surat kemeninggalan atau surat kewafatan, padahal kalimat Ayah saya meninggal atau Ayah saya wafat lebih lazin dan takzim daripada Ayah saya mati. Contoh yang lain berkenaan dengan kata agung, akbar, dan raya yang semuanya bermakna 'besar'. Makna 'besar' pada kata agung tidak berkenaan dengan fisik, melainkan dengan harkat, misalnya jaksa agung. Kata akbar bermakna besar luar biasa (mahabesar). Kata raya yang juga bermakna besar, hanya dipakai dalam hal-hal tertentu saja. Ada istilah jalan raya dan hari raya di samping jalan besar dan hari besar, tetapi tidak lazim dikatakan jalan agung, jalan akbar, atau hari agung, hari akbar. Berkenan dengan kelaziman itu, pemakai bahasa memang perlu juga memperhatikan nilai rasa atau konotasi sebuah kata. Yang dimaksud dengan konotasi ialah tautan pikiran yang menerbitkan nilai rasa. Konotasi itu dapat bersifat pribadi dan bergantung pada pengalaman orang-seorang sehubungan dengan kata atau dengan gagasan yang diacu oleh kata itu. Salah satu contoh telah disinggung di atas. Di samping kata mati, ada kata meninggal, gugur, wafat, mangkat, dan tewas. Kata mati digunakan dengan pengertian yang netral dan tidak bernilai rasa hormat. Kata meninggal bernilai rasa hormat. Oleh sebab itu, hanya digunkan untuk manusia. Untuk para pahlawan atau orang-orang yang berjasa bagi negara yang meninggal sewaktu menjalankan tugas digunakan kata gugur. Kata wafat digunakan untuk orang yang kita hormati. Kata mangkat dianggap lebih takzim daripada kata wafat. Kata tewas digunakan secara netral untuk orang yang meninggal dalam suatu musibah. Ada orang yang menggunakan kata yang tidak lazim, misalnya kata yang berasal dari daerah, untuk menggantikan kata yang justru sudah lazim dalam bahasa Indonesia. Sekalipun dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa hormat, tindakan itu berlebihan dan tidaklah bijaksana. Marilah kita perhatikan kalimat pada paragraf penutup surat berikut ini.
  1. Atas segala bantuan itu, saya ucapkan terima kasih.
  2. Atas kemudahan yang telah saya terima, saya sampaikan terima kasih.
Pada dasarnya kedua kalimat di atas cukup takzim sehingga kita perlu menggunakan kata haturkan, misalnya untuk menggantikan ucapkan dan sampaikan. Selain ketiga hal di atas, keadaan kawan bicara juga perlu diperhatikan sehingga pesan yang akan disampaikan terpahami. Marilah kita perhatikan sebuah contoh pemilihan kata dalam sebuah sambutan pada suatu peresmian.
  1. Saudara-saudara, atas nama Pemerintah, saya menyampaikan salut setinggi-tingginya atas partisipasi aktif yang Anda berikan dengan penuh dedikasi dan penuh antusias dalam menyelesaikan proyek irigasi ini sebagai salah satu kegiatan dari pilot proyek modernisasi dalam semua aspek kehidupan kita, baik mental maupun spritual."
Sekalipun pemilihan katanya sudah memenuhi syarat seperti yang diuraikan di atas, jika khalayak pendengarnya bukan golongan terpelajar dan tidak biasa dengan kata-kata yang digunakan itu, ada kemungkinan pesan tidak terpahami dengan baik. Penggunaan kata yang digali dari khazanah bahasa Indonesia lebih memungkinkan pemahamannya. Jika hal itu akan dilakukan, berikut ini padanannya dalam bahasa Indonesia.
  • Salut : hormat, penghormatan
  • Partisipasi : peran serta
  • Dedikasi : pengabdian (pengorbanan tenaga dan waktu untuk keberhasilan suatu usaha atau tujuan mulia)
  • Antusias : bersemangat
  • Irigasi : pengairan (cara pengaturan pembagian air untuk sawah)
  • Pilot proyek : proyek perintis, percontohan.
Pada hakikatnya, memilih kata secara baik merupakan upaya agar pesan yang hendak disampaikan dapat diterima secara tepat.

PENTINGNYA BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR DALAM DUNIA SISTEM INFORMAS

PENTINGNYA BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR DALAM DUNIA SISTEM INFORMASI
Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi dalam kegiatan sehari – hari baik formal maupun non formal. Melalui bahasa pula, kita dapat menunjukkan sudut pandang, pemahaman, asal usul bangsa dan negara, serta karakteristik sifat . Fungsi bahasa itu sendiri adalah untuk menyampaikan informasi ke pada orang lain agar orang tersebut paham dan mengerti makna apa yang kita sampaikan kepadanya.
Pada dasarnya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat penting di Negara Indonesia. Setiap negara memiliki ciri khas akan bahasanya tersendiri. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, berarti telah menjunjung tinggi.
Dalam hal ini, bahasa Indonesia pun berpengaruh dalam dunia sistem informasi. Dimana sebuah sistem ini saling berhubungan erat dengan bahasa. Bagaimana jika bahasa yang digunakan untuk sarana informasi menyimpang dari kaidah-kaidahnya ? . Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dari masa ke masa sangat berpengaruh untuk kedepannya. Jika sarana yang digunakan untuk informasi menggunakan bahasa yang kurang baik pasti akan membawa dampak buruk khususnya masyarakat yang akan haus segala sarana maupun teknologi yang sedang berkembang serta makna yang ingin di sampaikan pun kurang di pahami.
Di era globalisasi ini, bahasa Indonesia hendaknya di pergunakan dengan baik dan benar. Tetapi,  realita diluaran sana banyak media cetak atau elektronik yang menggunakan bahasa remaja atau dikenal dengan bahasa gaul, sehingga status bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional semakin terlupakan oleh masyarakat. Hal ini yang dapat membawa dampak negative untuk sistem informasi yang seharusnya dapat menyampaikan bahasa yang baik dan benar untuk sarana informasinya tetapi dengan adanya bahasa gaul memberi makna beda dan menyimpang.   
Penyebab terjadinya seseorang jarang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dikarenakan arus globalisasi masyarakat yang sering menggunkan bahasa gaul, tidak di realisasikan dalam kalangan remaja, kurangnya pengaplikasian bahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan formal seperti sekolah. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat digunakan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat, antara lain :
  1. Menjadikan lembaga pendidikan sebagai basis pembinaan bahasa,
  2. Perlunya pemahaman terhadap bahasa Indonesia yang baik dan benar,
  3. Menjunjung tinggi bahasa Indonesia.
Referensi : http://tomat1610.blogspot.com/2012/02/pentingnya-berbahasa-indonesia-dengan.html

Jumat, 11 Oktober 2013

Ejaan Yang Di Sempurnakan Dan Tanda Baca

                           Novel BELENGGU “Terbelenggu” Tanda Baca Elipsis

Ketika membalik-balik buku tentang Armijn Pane, saya baru tahu ia pernah menjadi anggota Panitia Sensor Film (PSF) yang kini berubah nama menjadi Lembaga Sensor Film (LSF). Di bawah pimpinan ketua PSF Mr. Maria Ulfah Santoso (1950-1964) Armijn Pane menjadi anggota dari tahun 1950 hingga 1955. Tidak salah jika jejak Armijn Pane diikuti oleh pengarang novel wanita yang produktif, Titie Said, yang sempat menjadi Ketua LSF.

Siapa Armijn Pane? Lahir di Muara Sipongi tanggal 18 Agustus 1908 dan wafat  16 Februari 1970. Ia adalah sastrawan angkatan Pujangga Baru. Karya sastranya antara lain:   Gamelan Djiwa (1960), Djiwa Berdjiwa (1939), Belenggu (1940), Djinak-Djinak Merpati (1940) Kisah Antara Manusia (1953) dan Antara Bumi dan Langit (1951). Novel Belenggu telah puluhan kali saya baca ketika masih remaja dulu. Buku ini mulai ditulis dari bulan Oktober hingga Desember 1938. Sebelum dicetak dalam bentuk buku, novel ini lebih dulu dimuat dalam majalah Pujangga Baru ketika Armijn Pane menduduki jabatan sekretaris redaksi. Semula novel ini berjudul “Pintu Kemana?” Setelah akan diterbitkan dalam bentuk buku, judul diganti menjadi “Belenggu”. Selain diterbitkan di dalam negeri, tahun 1965 Belenggu juga diterbitkan oleh penerbit Malaysia (Petaling Jaya) dan menjadi bacaan pupuler di kalangan remaja pecinta sastra di Malaysia.

Sudah puluhan orang yang mengulas karya sastra yang tergolong fenomenal itu. Mereka menyoroti dari berbagai sudut pandang: sejarah sastra, tema, gaya bahasa, gaya cerita, psikologi, sosial,  budaya, dll. Tetapi ada bagian dari novel itu yang belum pernah ditulis orang. Sederhana sekali, yakni sekitar pemakaian tanda baca. Untuk mengenang jasa almarhum sengaja saya tulis pemakaian tanda baca, khususnya tanda baca “elipsis” ( ... ) dalam novel Belenggu yang ternyata memiliki keunikan tersendiri.

Mengapa Belenggu?

Karya Armijn Pane yang satu ini ketika disampaikan  ke Redaktur Balai Pustaka ditolak karena dinilai merupakan karya sastra yang membeberkan realita sosial dalam sebuah kehidupan di sebuah rumah tangga. Novel Belenggu memaparkan kehidupan para tokoh yang terbelenggu oleh keegoisan masing-masing tokoh, yaitu dr. Sukartono (Tono) dan isterinya Sumartini (Tini), serta selingkuhan sang dokter yang bernama Rohayah (Yah). Gambaran sebuah keluarga terpelajar yang gagal dalam membangun rumah tangga. 

Tono merupakan seorang dokter yang sangat peduli terhadap pasien-pasiennya. Setiap hari, siang maupun malam selalu sibuk dengan pasien. Ia justru mengabaikan isterinya  Tini  yang berparas cantik.   Tini merasa, Tono egois. Tono menikahi Tini, tidak didasari cinta, melainkan hanya menganggap Tini pantas untuk menjadi istrinya. Sebaliknya di dalam diri Tini juga berkecamuk sikap yang sama karena ia menikah dengan Tono hanya sekedar ingin melupakan masa lalunya.

Pertengkaran di dalam rumah tangga menjadi hal biasa. Konflik yang terjadi dalam rumah tangga Tono dan Tini menjadi inti dari novel Belenggu. Konflik dari dua pribadi yang sama-sama egois. Konflik itu diperparah dengan hadirnya tokoh ketiga, Rohayah (Yah), teman Tono pada waktu masih di Sekolah Rakyat dulu. Diam-diam Yah memendam rasa cinta terhadap Tono. Yah juga merupakan pribadi yang gagal dalam berumah tangga. Tidak rela dipaksa kawin oleh orang tuanya, ia  pergi ke Jakarta. Tragisnya, Yah  di Jakarta menjadi seorang wanita panggilan yang selalu kesepian. Ketika tahu keberadaan Tono, Yah segera menghubunginya. Berpura-pura menjadi orang sedang sakit, Yah berhasil  mengelabui Tono sehingga Tono pun masuk perangkap.

Sebuah cerita cinta segi tiga antara Tono, Tini dan Yah, yang sarat dengan konfik batin disajikan kepada pembaca dengan gaya cerita dan gaya bahasa yang menarik. Dalam mengakhiri cerita novelnya Armijn memilih berbeda dengan pengarang-pengarang novel  sejaman yang cenderung memihak kepada salah satu tokoh atau mematikan salah satu tokohnya. Armijn justru mengakhiri cerita Belenggu dengan cara yang adil bagi  ketiganya. Tidak ada tokoh yang dikalahkan atau dimatikan. Mereka berpisah, tetapi dari perpisahan itu ketiganya merasa telah terbebas dari ”belenggu” perasaan masing-masing sebagai inti permasalahan yang diangkat Armijn ke dalam novel ini.

Terbebasnya belenggu dari ketiga tokoh itu dapat kita lihat pada kata-kata masing-masing tokoh.  Setelah berpisah dengan Tini dan Yah, dr. Tono merasa ”...baru bangun dari mimpi, seolah-olah selama ini ada yang membelenggu pikiran dan angan-angannya, kini belenggu itu berdering jatuh ke tanah, ...”. (hal. 148) Tini juga merasa di dalam hatinya menjadi tenang karena: -”Haru biru yang selama ini dalam hatinya sudah hilang sama sekali. Belenggu yang sebagai mengikat semangatnya sudah terlepas. Di dihadapan mata semangatnya dengan terang memanjang jalan yang ditempuhnya”. (hal. 136) Demikian pula halnya dengan Yah, setelah perpisahan itu juga telah menemukan dunia baru, terbebas dari belenggu yang selama dia rasakan. Kesimpulan ini didapat dari kalimat: -”Yah tersenyum, sambil menangis... dia merasa belenggu dahulu, waktu belum ketemu Tono, terkunci lagi, tetapi belenggu itu terasa ringan, menerbitkan perasaan gembira yang tidak terhingga...”. (hal 149)

Pamakaian tanda baca elipsis

Nama tanda baca ini berasal dari kata bahasa Yunani élleipsis, yang berarti penghilangan.  Pembentukannya dengan cara merangkai tanda baca titik (.). Tanda titik di Malaysia disebut noktah, di Inggris disebut full stop, period atau dot. Rangkaian tanda itu berjumlah tiga titik ( ... ). Tanda baca “elipsis” biasa disebut omission marks atau  suspension, yang berarti penghilangan kata atau frase dari teks atau kalimat. Di Polandia elipsis disebut wielokropek. Aslinya ditulis ”ellipsis”, dan di Indonesia sesuai EYD penulisannya menjadi “elipsis” (dengan satu huruf “l”). Pemakaianya diatur sebagai berikut: 

(1) Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh: -  Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak; (2) Dipakai  untuk  menunjukkan  bahwa  dalam  suatu  kalimat  atau  naskah ada bagian yang dihilangkan. Contoh: -  Sebab-sebab kemerosotan ... akan diteliti lebih lanjut”.

Tujuan pemakaian tanda baca elipsis menurut W.J.S. Poerwadarminta adalah untuk: (1) menandai adanya kata atau frasa yang tidak ditulis dalam statu kalimat, dan selanjutnya pembaca diharapkan akan mengisi sendiri kata-kata yang dihilangkan; (2) melukiskan apa yang tidak dapat lagi diucapkan oleh tokoh dalam cerita karena keharuan yang sangat dalam, menyebabkan kata-kata tidak keluar untuk mengungkapkan sesuatu; (3)  menandai adanya tanda jeda panjang. Selain itu, H.B. Jassin menambahkan satu tujuan, yaitu untuk: (4) menandai adanya loncatan kepada suatu ketiba-tibaan, kejadian atau pikiran yang tidak disangka-sangka atau sebagai tanda belum selesainya berbicara, terputus-putusnya orang bicara, dsb.

Di Amerika Serikat penulisan tanda baca ini  diharuskan memakai spasi dan hanya tiga titik saja: ”The ellipsis consists of three evenly spaced dots (periods) with spaces between the ellipsis and surrounding letters or other marks”. Ada spasi antara tanda ”ellipsis” dengan huruf sebelum dan sesudahnya ( ). Contoh: -  “The ceremony honored twelve brilliant athletes ... visiting the U.S.”.   Di Polandia elipsis ditulis dengan tiga titik tanpa spasi dari huruf terakhir atau dengan kata yang mengapitnya. Di Jepang tanda baca ini disimbolkan tidak hanya tiga titik melainkan dengan enam titik. Cara penulisannya tidak horizontal melainkan dengan vertikal, sesuai dengan cara penulisan huruf  Jepang.  Bahkan di Jepang ada yang memakai sampai sepuluh titik, sehingga sering tanda baca itu dijadikan olok-olok dengan sebutan ”ten-ten-ten”. Sementara di China elipsis juga ditulis dengan enam titik dengan penulisan tiga titik dalam dua grup (ada spasi).

Di Indonesia penulisan tanda baca elipsis disepakati dengan menggunakan tiga tanda titik, mengikuti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) tahun 1972. Bagaimana jika  tanda baca ellipsis dipakai pada awal kalimat? Supaya tidak kacau dengan tanda titik pada akhir kalimat sebelumnya, maka harus ada spasi.

Contoh: -  Pak Amir tadi pagi meninggal. …Meninggal?  (Spasi)

Bagaimana bila elipsis dipakai pada akhir kalimat? Tanda baca itu ditulis dengan empat titik. Tiga titik sebagai tanda baca elipsis dann satu titik tambahan sebagai tanda baca untuk mengakhiri kalimat.

Contoh: - « Lihatlah, bulan mulai terbit.... Menerangi jagat raya ». (Tanda titik  keempat sebagai tanda akhir kalimat)

Tidak ada novel lain yang memakai tanda baca elipsis sebanyak novel Belenggu. Selain mendominasi seluruh kalimat dan halaman buku, cara penempatan tanda itu sangat  beragam. Saking banyaknya pemakaian tanda itu, seolah-olah novel Belenggu menjadi “terbelenggu” oleh pemakaian tanda baca itu. Apakah benar demikian? Seberapa banyakkah pemakaian tanda baca itu?

Sebagai pegangan dalam penyimakan saya pakai buku Belenggu cetakan keempat, tahun 1954. Sebenarnya akan lebih baik apabila digunakan buku terbitan pertama (1940) tetapi untuk mencari buku terbitan pertama, kedua atau ketiga tidak tersedia waktu yang cukup. Sebagai novel terkenal, sampai dengan tahun 2008 Belenggu sudah mengalami cetak ulang yang ke-21. Meskipun menggunakan buku cetakan keempat kemungkinan telah terjadi perubahan atau penghilangan pemakaian tanda baca dibandingkan dengan cetakan sebelumnya sangat kecil. Cetakan terakhir justru menjadi penting sebagai pembanding, terutama dalam hal pemakaian tanda baca yang tentunya telah mengikuti pedoman EYD.

Bertolak uraian dan dari 4 tujuan pemakaian tanda elipsis seperti disebut di atas pemakaian tanda baca dalam Belenggu dapat dibedakan atas dua macam cara. Pertama, pemakaian tanda baca titik (.) yang di sini saya sebut dengan pemakaian tanda ”titik panjang” karena  dipakai sepanjang satu baris. Kedua, pemakaian tanda baca elipsis ( ... ).

Pemakaian tanda baca ”titik panjang” dimaksudkan untuk melukiskan pergantian persoalan yang dijadikan topik dalam bab novel tersebut. Tanda baca ini terdapat pada halaman 22. Bunyi kalimat itu sebelum dan sesudah tanda baca ”titik panjang” adalah sebagai berikut:

-  ” Tetapi pikiran itu tiada timbul benar, tiada terasa perlu bertanya. 

Senin, 30 September 2013

Pengertian Esai

Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Tipe-tipe Esai
Ada enam tipe esai, yaitu :
  1. Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
  2. Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
  3. Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
  4. Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan â??Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidupâ?. Ia membuka tabir tentang dirinya sendiri.
  5. Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para cendekiawan.
  6. Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut kritik sastra.
Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
  • Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
  • Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
  • Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
  1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.
  2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.
  3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
  4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
  5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
  6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

 Esai Diri Sendiri

Nama saya Reiza fahlevi biar lebih akrab bisa di panggil reza  hobi saya main futsal ,
Lalu, apa sih kelebihan permaianan futsal?
Sebenarnya tidak berbeda dengan lapangan besar. Hanya jika dari segi biaya, maka futsal sangat membengkak. Jumlah pemain yang turun juga pasti relative lebih sedikit. Kelebihan lainnya adalah keceriaan dan suka citanya. Ada canda tawa sepanjang pertandingan. . Hal menarik lainnya dalam permainan futsal ini alah pemakaian seragam futsal.
Selesai main futsal, kami foto-foto bersama dengan masih menggunakan seragam.
cita cita saya yaitu menjadi seorang programer yang handal.Saya orang  humoris.Saya adalah orang yang bertanggung jawab dan baik, sehingga selama ini belum ada hal-hal yang bermasalah dengan teman,keluarga,dan orang sekitar saya. Saya lebih suka pada orang yang bersikap apa adanya karena mereka lebih asik untuk diajak berteman. Saya lebih suka mengalah karena saya benci dengan perdebatan. 

sumber :
http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.html 

Selasa, 18 Juni 2013

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.  Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

Komponen komunikasi

Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. berikut ini adalah komponen - komponen dari komunikasi :

1.        Pengirim atau komunikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
2.      Pesan  adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
3.      Saluran adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
4.      Penerima atau komunikate adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
5.      Umpan balik adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
6.      Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").


Peranan komunikasi dalam organisasai 

Setelah kita mengetahui apa itu komunikasi selanjutnya saya akan menjelaskan tentang organisasi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Dengan adanya komunikasi dalam organisasi dapat menyatukan beberapa orang yang untuk mencapai tujuan organisasi, komunikasi akan sangat berperan penting untuk menjaga keutuhan dalam organisasi, karena dengan komunikasi akan menimbulkan ketebukaan akan setiap masalah yang di hadapi oleh setiap anggota organisasi, tetapi komunikasi yang buruk juga dapat membuat timbulnya masalah - masalah baru dalam sebuah organisasi karena terjadinya kesalah pahaman karena tidak tersampaikanya maksud dari pengirim pesan (sender) ke penerima pesan (receiver). 


seperti yang sudah di bahas di atas, komunikasi dapat di lakukan dengan berbagai cara dan berbagai macam alat, ada banyak sekali metode komunikasi yang dapat kita terapkan sesuai dengan kondisi yang ada. terkadang kita harus menggunakan metode atau cara yang berbeda untuk berkomunikasi dengan orang yang mempunyai sikap atau emosi yang berbeda-beda, karena tidak semua orang dapat menerima pesan dari pengirim dengan maksud yang sama.

di dalam organiasai biasanya terdapat kesamaan tujuan atau ketertrikan, hal tersebut adalah salah satu cara untuk memeprmudah kita untuk berkomunikasi dengan baik. dengan begitu komunikasi dalam sebuah organisasai akan sanagan berperan penting sebagai keutuhan, untuk menjaga, dan membantu agar tercapainya sebuah tujuan organisasi.

tetapi jika kita berkomunikasi dengan tidak baik atau dengan cara yang salah maka kita dapat merusak organisasi tersebut, karena tidak sampainya maksud dari pengirim informasi ke kepada penerima dengan baik dan benar.


http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN


PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN

Analisis mengenai perilaku konsumen !

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.  Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.


Perilaku Konsumen dalam Bisnis

Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994),  perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:

(1) proses pengambilan keputusan,
(2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).

Pemahaman akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal :

(1) pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.

(2) Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik, Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.

(3)Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen, Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada pemasar tersebut.


untuk dapat mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, kita terlebih dahulu harus mengetahui apa alasan seorang pelanggan membeli produk kita dan apa saja yang dapat mempengaruhi  keputusan dalam pembelian sebuah produk. dengan begitu kita dapat meningkatkan mutu dan kualitas dari produk yang kita pasarkan...



Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

Motivasi (motivation)
merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

Persepsi (perception)
merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

Pembentukan sikap (attitude formation)
merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

Integrasi (integration)
merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.[1]



berikut ini adalah hal - hal yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pembelian :

Pengenalan masalah (problem recognition).
[1] Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

Pencarian informasi (information source).
[2] Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
[3] Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

Keputusan pembelian (purchase decision).
[4] Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.

Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.

·           Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan.
·           Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.




Kepuasan Maksimal Konsumen

Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan konsumen dipenuhi suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.

Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.

Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu system penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan konsumen, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan.

Jadi dapat di simpulkan bahwa tingkat kepuasan konsumen berdasarkan yaitu
1. Kualitas barang / layanan yang baik.
2. pelayanan dan penyajian barang yang akan di jual.
3. sesuai dengan apa yang di harapkan / di inginkan.
4. Harga yang terjangkau


http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://toyalab.blogspot.com/2013/05/analisis-mengenai-perilaku-konsumen-dan.html

Penentuan harga permintaan dan penawaran



Penentuan harga permintaan dan penawaran
Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
Faktor factor yang menyebabkan permintaan masyarakat pada suatu barang ditentukan oleh :
·        Harga barang ( jasa pengganti )
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi.
·        Harga barang (jasa pelengkap )
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor dengan minyak tanah.
·        Pendapatan konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
·        Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya.
·        Intesitas kebutuhan konsumen
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan.
·        Jumlah penduduk
suatu barang atau jasa akan melambung tinggi sesuai permintaan jumlah penduduk yang semakin banyak.
·        Ramalan masa yang akan datang
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya. Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan memborong sembako tersebut hari ini.







Hukum Permintaan.
Hukum permintaan berbunyi seperti :
 apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
Kurva Permintaan.
Kurva Permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X).
·         Contoh kasus penentuan harga permintaan
1.       Kenaikan Bahan Bakar Minyak atau BBM baru akan dimulai 1 April mendatang. Tapi dampaknya sudah terasa sekarang. Harga-harga berbagai kebutuhan pokok naik. Padahal belum disetujui DPR. Demikian informasi yang dirangkum SCTV.
2.       Kenaikan harga bawang putih, bawang merah dan Cabe yang terjadi sekarang dan dampak nya sudah terasa oleh semua orang terutama oleh ibu-ibu rumah tangga dan peristiwa ini sangat merugikan berbagai kalangan yang membutuhkan bahan baku memasak tersebut
dan hal ini sangat mengecewakan masyarakat.









PENENTUAN HARGA PENAWARAN
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu.
Faktor factor yang mempengaruhi penawaran masyarakat pada suatu barang yaitu :
·         Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari kerugian karena takut tidak laku.
·         Teknologi
Karena kemajuan teknologi yang berkembang sehingga menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen sehingga dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
·         Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan maka akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
·         Perkiraan harga barang dimasa depan
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan sebaliknya.
·         Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.
·         Harga barang pengganti ( subtitusi )
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan, dan Penjual berharap supaya konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harga yang ditawarkan lebih rendah.
·         Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta, Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka permintaan akan barang pun otomatis akan meningkat juga.




Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi seperti :
Bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah barang (sumbu X). Contoh: jumlah pakaian batik yang ditawarkan Ibu Nina pada berbagai tingkat harga.

PENENTUAN HARGA KESEIMBANGAN:
harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga. Sehingga terjadilah transaksi antara penjual dan pembeli